EventA33 Research AcademyEducation

A33 Research Academy: Pendayagunaan Data Budaya dan Bahasa

Foto penulis

2 Menit

Pendayagunaan Data Budaya dan Bahasa
Grand Whiz Hotel TB Simatupang
Kamis, 19 Mei 2022

Budaya dan Bahasa merupakan aspek penting identitas sebuah bangsa. Indonesia memiliki sekitar 781 bahasa daerah dengan seribu lebih aksen daerah, sayangnya hal ini kurang dapat tercatat dengan baik sebagai warisan nilai yang perlu dipertahankan untuk generasi selanjutnya. Dalam kesempatan kali ini A33 Research Academy diberikan kesempatan untuk melakukan sharing terkait penyusunan analisis yang terstruktur dalam sebuah riset terkait dengan pendayagunaan data Budaya dan Bahasa.

Dengan total sebanyak 29 peserta, A33 Research Academy memberikan pembelajaran mengenai unsur-unsur penting dalam melakukan riset. A33 Research Academy adalah sebuah platform yang mencoba memberikan akses pembelajaran terkait dengan skill penelitian. Melalui platform ini diharapkan kedepannya dapat mendukung terbentuknya riset berdasarkan bukti.

Pada awal sesi dilakukan perkenalan mengenai Article 33 Indonesia dan A33 Research Academy. Setelah itu peserta diajak untuk mengisi sebuah lembar kertas terkait dengan harapan mereka dalam mengikuti sesi sharing dalam 2 jam ke depan. Pada kesempatan tersebut diperoleh bahwa peserta berharap dapat memahami riset lebih baik dan mengoptimalkan data yang ada. Kemudian dalam proses diskusi yang berlangsung dua arah, peserta menyampaikan bahwa tujuan dari salah satu riset Bahasa yang dilakukan adalah untuk memahami bagaimana perilaku masyarakat di masa lampau dalam menjalankan roda perekonomian. Sayangnya hal ini terkendala pada dokumen yang tidak tersedia di bawah tahun 1920 dan juga nara sumber yang sering kali sudah berusia lanjut.

Pada pembelajaran yang berlangsung selama 3 jam ini peserta kembali diajak untuk mempelajari tahapan penelitian dan tahap penyusunan laporan riset ilmiah, serta tiga pertanyaan mendasar untuk memulai sebuah penelitian, yaitu ketersediaan data, urgensi dari permasalahan dan juga relevansi dengan kebijakan yang ada. Melalui proses pembelajaran yang dilakukan diharapkan peserta dapat lebih mengoptimalkan data yang ada untuk memproduksi sebuah riset yang dapat menjadi dasar sebuah kebijkan ataupun sebagai sebuah pengetahuan yang akan dituangkan dalam profil.

Peserta berasal dari :
– Pusdatin Kemdikbud sebanyak 22 orang
– Dirjen Kebudayaan Kemdikbud sebanyak 2 orang
– Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud adalah 1 orang
– Peneliti Bahasa BRIN sebanyak 2 orang
– Komunitas Pemerhati Budaya sebanyak 2 orang

Dengan adanya kegiatan ini dapat menjadi :

  • Motivasi peserta untuk menghubungkan data budaya dan performance dapodik untuk diperoleh hasil analisis yang lebih comprehensive
  • Motivasi budbas (Budaya dan Bahasa) untuk dapat menggunakan pendekatan yang lebih baik untuk mendukung kebijakan yang sekiranya perlu riset lebih mendalam, Sempat diberikan contoh bagaimana sebuah tools analysis AHP diterapkan dalam perumusan kebijakan namun hal ini juga dicoba untuk diterapkan untuk hal lain yang sekiranya dapat dilakukan oleh peserta dan masih membuka kemungkinan untuk pendekatan lain yang lebih sesuai.
  • Motivasi untuk mengatasi challenge para peneliti Bahasa yang terhalang pada dokumen yang cenderung tidak terawat ataupun jika ada maka dijual ke negara lain di Eropa yang dapat menghargai milyaran rupiah. Hal ini menjadi sebuah kendala peneliti Budaya dan Bahasa dalam menjalankan risetnya. Jikalau pun harus melakukan interview, para saksi hidup sudah dalam kondisi usia tua dan tidak jarang ditemui dalam kondisi ingatan yang tidak baik.

k 02
k 03