Article 33 Indonesia menyelenggarakan kegiatan sirkulasi ilmu mengenai Evaluasi Dampak untuk berbagi ilmu bersama rekan-rekan Article 33 Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid pada Rabu (14/12/2022), dan diisi oleh pemateri dari tim peneliti Article 33 yaitu Salsabila Kusumawardani dan Ciro Danuza yang berpartisipasi dalam konferensi Indonesia Regional Science Association (IRSA) di Lombok dan mengikuti pelatihan mengenai Evaluasi Dampak.
Dalam sirkulasi ilmu kali ini, pemateri menjelaskan pembahasan mengenai komponen evaluasi program dan menghubungkan teori perubahan kepada siklus evaluasi program. Materi tentang komponen evaluasi program ini juga membahas perbandingan antara pemantauan dan evaluasi dampak. Pemantauan (monitoring) merupakan pengukur perkembangan terhadap tujuan, tetapi tidak memberikan informasi tentang pencapaian atau dampak. Sedangkan, evaluasi (evaluation) merupakan pengukur apakah perkembangan terhadap tujuan disebabkan oleh intervensi dan kausalitas. Pemantauan dan evaluasi ini juga berbeda jangka waktunya, pemantauan perlu berkelanjutan atau rutin. Sementara itu, evaluasi memiliki batas waktu atau tidak rutin.
Evaluasi program memiliki tiga bagian besar komponen yaitu Konseptualisasi, Implementasi, dan Evaluasi Program. Pada tahap pertama, konseptualisasi dan perancangan itu melakukan asesmen kebutuhan, identifikasi populasi target, spesifikasi tujuan dan objektif, dan rancangan program. Tahap kedua, implementasi program itu terdiri atas input, aktivitas, dan output. Tahap ketiga, penilaian program terdiri dari hasil, dampak, dan analisis efektivitas secara biaya. Dari ketiga bagian besar komponen tersebut terdapat masing-masing komponen yang memiliki “pertanyaan” yang berbeda :
Asesmen Kebutuhan | Apa permasalahannya? |
Penyusunan Teori Perubahan | Bagaimana secara teori, program dapat mengatasi masalah? |
Evaluasi Proses | Apakah program berjalan sesuai dengan desain dan protokol implementasi? |
Evaluasi Dampak | Apakah tujuan program berhasil dicapai? Bagaimana cakupannya? |
Efektivitas secara Biaya | Melihat cakupan dan biayanya, bagaimana jika dibandingkan alternatif lainnya? |
Di samping itu, dalam proses mengoptimalkan proses monitoring dan evaluasi. Teori Perubahan dapat menjadi salah satu alat bantu untuk proses refleksi capaian dalam program dengan tujuan yang ditargetkan. Untuk mencapai tujuan dari program ada proses seperti ketika input menghasilkan output, maka seharusnya terjadi perubahan yang mengarah pada hasil antara yang akhirnya berkontribusi terhadap tercapainya tujuan. Input merupakan sumberdaya yang digunakan untuk menjalankan program dan kegiatan utama. Sedangkan, output merupakan hasil konkrit yang langsung dapat dilihat setelah kegiatan utama program dilakukan. Lalu, hasil antara merupakan perubahan perilaku yang terjadi pada jangka pendek, yang akan mendorong tercapainya tujuan. Terakhir, tujuan merupakan hasil utama yang diharapkan dari program.
Penjelasan yang dipaparkan oleh pemateri tersebut, merupakan gambaran dasar atas evaluasi dampak, komponen-komponen pendukung, dan teori perubahan. Sehingga, pemahaman tersebut menjadi landasan dasar rekan-rekan Article 33 Indonesia dalam memahami konsep evaluasi dampak dan teori perubahan yang lebih mendetail dan mengimplementasikannya dalam desain dan keberlanjutan program dan berdampak bagi sasaran yang sudah ditentukan. [RSN]