Didukung oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (KemenkoPMK) dan Friedrich Ebert Stiftung (FES).
Laporan ini merupakan satu dari tiga hasil kajian yang dilakukan pada “Kajian Pengembangan Kerjasama Kawasan berbasis Potensi Unggulan Lokal dalam Mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional dari Dampak Pandemi COVID-19 Provinsi Sumatera Utara”.
Sebelumnya, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK), Friedrich-Ebert-Stiftung (FES) Indonesia, dan Article 33 Indonesia menghasilkan kajian awal yang merekomendasikan bahwa sektor makanan dan minuman di kawasan pariwisata dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kawasan pariwisata Danau Toba.
Sehubungan dengan rekomendasi tersebut, diharapkan para pelaku usaha di Provinsi/Kota/ Kabupaten fokus dalam memproduksi makanan dan minuman untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di daerahnya.
Dari hasil kajian awal tersebut, tim Article 33 Indonesia memilih Kabupaten Toba, Kabupaten Samosir, dan Kabupaten Simalungun menjadi sasaran lokasi studi untuk penelitian ini karena Kabupaten-Kabupaten tersebut berdekatan dengan Destinasi Super Prioritas (DSP) Danau Toba. Selain itu, 3 (tiga) Kabupaten tersebut memiliki pertumbuhan ekonomi di sektor pariwisata yang tinggi atau cepat, dan juga memiliki jumlah UMKM yang relatif banyak.
Kajian ini dilakukan untuk menghasilkan rekomendasi kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah khususnya di DPSP Danau Toba melalui potensi unggulan lokal, seperti UMKM, sumber daya manusia, dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Laporan kajian selengkapnya dapat di akses pada tautan berikut: LP-20230603-03-Kajian Pengembangan Kerjasama Kawasan Berbasis Potensi Unggulan Lokal dalam Mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional dari Dampak Pandemi Covid-19